Project 5: Opini Moral Operating System - Damon Horowitz
a. Dari penjabaran Damon Horowitz, yang saya pahami tentang moral-moral operating system yaitu, dengan pikiran yang waras, kita sebagai mausia dapat berpikir mana yang benar dan mana yang salah. Di mana manusia bisa membedakan kebenaran yang harus dilakukan, dan kejahatan yang tidak boleh dilakukan. Operating System dapat menyimpan data kita dengan baik tanpa diketahui oleh orang lain, namun dengan keberadaan hacker, data kita bisa bocor dan hacker itu bisa memilih dia akan membocorkan data kita atau hanya dibiarkan saja. Mungkin dengan satu orang hacker itu, dia bisa tahu catatan keuangan kita, kita membayar tagihan listrik tepat waktu atau tidak dan masih banyak lagi. Moral operating system sendiri bagi kita, kita harus memiliki akal untuk mencari peraturan yang mengatur tindakan kita. Tugas kita yaitu kita harus mengikuti peraturannya. Kita juga harus bijak apabila meretas data orang, apakah kita harus menggunakan data orang itu atau kita biarkan saja. Prinsip moral itu penting apabila teori moral yang kita ikuti itu menuju ke hasil yang akan meningkatkan kualitas kehidupan kita. Moral dari semua manusia berbeda-beda, di mana masing masing manusia memiliki standar untuk mengukur pilihan yang akan diambilnya. Dengan banyaknya manusia yang memiliki prinsip moral yang berbeda-beda, ada prinsip moral yang sering diabaikan yaitu keadilan. Keadilan yang saat ini sepertinya sudah hampir dilupakan, hampir membuat banyak orang yang tidak diakui dalam pekerjaannya, ataupun bahkan pekerjaan yang dibuatnya tidak dilirik sama sekali namun sudah diberi penilaian yang tidak memuaskan. Contohnya saja seperti seseorang yang membuat Operating System dengan fitur yang sangat bagus, namun tidak ada perusahaan yang mau membantunya dalam melakukan pemasaran dan hal lainnya.
b. Menurut saya, hubungannya dan perbedaan moral operating system dengan sistem operasi yang saya gunakan saat ini, saya menggunakan sistem operasi biasanya lebih ke untuk membuat dokumen-dokumen dan tugas lainnya. Saya juga biasanya menggunakan sistem operasi untuk membantu saya dalam membeli token listrik atau pun belanja online, saya menggunakan sistem operasi sebagaimana mestinya. Saya tidak menggunakan sistem operasi untuk meretas data orang lain atau pun mencurinya. Dalam menggunakan sistem operasi, kita juga perlu bermoral, karena menggunakan sistem operasi juga memiliki aturan yang harus kita patuhi. Di mana, peraturan-peraturan itu dibuat agar kita yang menggunakan sistem operasi ini dengan baik, untuk keperluan yang memang dibutuhkan saja, peraturan itu juga dibuat agar kita tidak menggunakannya sembarangan. Dengan adanya moral sistem operasi, para hacker mau pun pengguna sistem operasi dapat menggunakan sistem operasi sebagaimana mestinya. Dari banyaknya pandangan orang yang memandang benar salah, mungkin hanya sedikit orang yang pernah berpikiran tentang teori moral yang bisa mendasari apa yang akan menjelaskan pandangan mereka. Bagi sebagian orang, mungkin teori tentang benar salah atau pun tentang angka, mereka mungkin berpikir itu agak berlebihan. Moral sistem operasi mengajarkan kepada kita bahwa moral itu seperti memberi kita bimbingan, bukan untuk melakukan tindakan tertentu, dengan adanya moral ini, kita dibimbing untuk memilih tujuan daripada mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa kasus yang ada, seperti ketika perangkat lunak memiliki source code yang buruk dan sangat rawan akan kesalahan, mungkin keuntungan tidak akan didapatkan, dan akan mengalami kerugian. Sama halnya seperti kehidupan kita ini, jika prinsip dan konsistensi kita baik, kita buat dengan baik, pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik juga.
c. Pandangan saya terhadap technology humanists dari penjelasan Damon Horowitz yaitu, sebuah kecerdasan buatan yang dipikirkannya sangat bagus, dia mencoba untuk membuat mesin yang bisa berpikir seperti manusia untuk kita gunakan. Dengan technology humanists, mungkin akan membantu pekerjaan manusia lebih efesien. Menurut Damon Horowitz, mereka tidak dapat melakukan duplikat manusia, karena mereka tidak bisa memindahkan pemikiran manusia ke dalam mesin dan manusia harus melakukan pemikiran itu sendiri. Manusia memiliki banyak pemikiran yang apabila disuruh memilih, dia akan memilih pilihan terbaik menurut dirinya. Namun, menurut pemikiran manusia lain, mungkin pilihan terbaik adalah pilihan yang satunya. Contohnya saja seperti pilihan untuk memilih android atau IOS. Menurut sebagian orang pilihan terbaik mungkin adalah android, tetapi menurut sebagian orang lain lagi, pilihan terbaiknya pasti IOS. Dengan pemikiran manusia yang berbeda-beda mungkin sedikit menyushkan mereka untuk memasukkan pikiran mereka ke dalam kecerdasan buatan yang dibuatnya. Bisa saja kecerdasan buatan itu dibuat mirip seperti manusia tetapi tidak bisa 100%, karena manusia memiliki kepribadian dan juga pikiran yang berbeda-beda. Dengan adanya kecerdasan buatan yang dibuat mirip seperti manusia, mungkin kecerdasan buatan itu dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Jadi dengan kecerdasan buatan itu, manusia masih akan tetap bekerja, namun mempunyai seperti asisten pribadi yang akan membantunya. Dalam hal lain, pekerjaan yang akan dikerjakan manusia menjadi lebih efesien karena manusia dapat bekerja dengan berkolaborasi dengan kecerdasan buatan itu untuk melakukan beberapa pekerjaan. Walaupun kecerdasan buatan itu dibuat tanpa memiliki pemikiran seperti manusia, setidaknya kecerdasan buatan itu bisa melakukan pekerjaan di luar pemikiran manusia, dalam artian, pekerjaan yang tidak membutuhkan pemikiran untuk pilihan benar salah.
Komentar
Posting Komentar