Project 7: Media Penyimpanan Data pada Komputer

 A.  Sejarah Media Penyimpanan Data pada Komputer

1.  Punch Card

    Punch card pertama kali dirancang pada tahun 1725. Seorang tokoh bernama Basile Bouchon menggunakan kertas berforasi untuk menyimpan pola pada kain dengan merancang punch card sebagai media penyimpanan data. Tetapi punch card ini baru dipetenkan sebagai media penyimpanan data oleh Herman Hollerith pada 23 September 1884. Punch card biasanya memiliki 80 kolom yang dapat ditulis hingga 80 karakter, dan juga ada yang lebih dari 80 kolom. Sekitar akhir tahun 1970-an punch card dianggap kurang efesien karena penyimpanannya yang terlalu kecil.


2.  Punch Tape
     Pada tahun 1846 seorang tokoh bernama Alexander Bain pertama kali mengetahui dan menggunakan punch tape sebagai mesin pengirim telegram. Adanya data atau tidak diwakili oleh lubang pada tempat tertentu. Sekitar tahun 1990-an puch tape akhirnya dihapuskan.


3.  Selectron Tube
    Selectron tube mulai dikembangkan pada tahun 1946 oleh RCA dan menjadi awal mula era format memori komputer. Selectron tube memiliki ukuran 4096 bits yang setara dengan 521 byte. Harga dari satu buah selectron tube yang sangat mahal membuatnya mengalami kegagalan dalam pemasaran.


4.  Magnetic Tape
    Pada tahun 1950-an, magnetic tape digunakan pertama kali oleh IBM untuk menyimpan data-data. Magnetic tape menjadi sangat populer sebagai penyimpanan data pada komputer hingga pertengahan tahun 1980-an karena dapat menyimpan data setara dengan 10 ribu punch cards.

5.  Compact Cassette
    
    Perangkat ini merupakan salah satu bagian dari magnetic tape karena media penyimpanannya menggunakan pita. Pada tahun 1963, Philips memperkenalkan compact cassette ini dan banyak dikenal publik pada tahun 1970. Compact cassette dapat menyimpan data pada setiap sisinya dari 700kB hingga 1MB.


6.  First Hard Drive

    First hard drive ini pertama kali diciptakan oleh insinyur IBM yaitu Reynold Johnson pada 13 September 1956. Hard drive tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (24 inci) dengan kecepatan mencapai 1.200rpm dan kapasitas penyimpanan 4,4MB.


7.  Hard Disk

    Hard disk dikembangkan dari hard drive terdahulu dengan berbagai pembaruan mekanis dengan memakai beberapa lempengan piringan untuk memperbesar kapasitas penyimpanannya. Hard disk mampu menyimpan data sebanyak 1TB hanya dengan dua bahkan satu lempeng piringan magnetis berukuean 6cm saja.


8.  Floppy Disk

    Floppy disk adalah plastik keras datar yang di tengahnya terdapat lingkaran terbungkus dengan penutup plastik. Floppy disk yang beredar dan biasa digunakan oleh publik adalah floppy disk yang berukuran 3,5 inci. Beberapa data dan program yang disimpan pada floppy disk berbentuk titik-titik magnetic dengan kapasitas maksimal 1,44MB.


9.  Flash Drive (Flash Disk)

    Amir Ban, Dov Moran, dan Oron Ogdan menemukan sistem penyimpanan data terbaru pada tahun 1999, yang biasa disebut dengan flash disk. Flash disk dapat digunakan untuk memindahkan data dari komputer ke komputer lain, dan juga bisa untuk backup data komputer.


10.  Memory Card
    Sekitar tahun 1990-an memory card pertama kali dipublikasikan. Memory card ini mengalami banyak evolusi dari segi ukuran dan juga besar data penyimpanan. Memory card biasanya digunakan pada alat elektronik bersifat portable seperti handphone dan kamera.


11.  SSD (Solid State Drive)
    SSD merupakan media penyimpanan yang berbasis chip flash dengan jenis Non Volatile Memory. Jenis ini memungkinkan data yang tersimpan pada SSD tidak hilang meski aliran listrik terputus.


12.  Cloud Storage

Bukan lagi menyimpan dengan perangkat keras, cloud storage merupakan media penyimpanan online, di mana kita dapat menyimpan data secara online pada server yang tersedia. Untuk menggunakan cloud storage ini, diperlukannya koneksi internet pada perangkat yang digunakan.


B.  Perbedaan dari Hard Disk, Floppy Disk, dan SSD

    Hard Disk terbuat dari cakram bermagnet—dikenal sebagai piring—yang berputar cepat biasanya antara 5.400 dan 15.000 putaran per menit (RPM). Semakin cepat cakram magnetis berputar, semakin cepat komputer dapat mengakses informasi darinya.

Semua data digital berasal dari bentuk kode biner—serangkaian angka satu dan nol yang dapat mewakili tiap potongan informasi. Kepala baca/tulis dari hard drive biasanya dipakai untuk memasukkan angka satu dan nol ini dengan memagnetkan bagian dari piring. Setiap porsi kecil dari piring menampung satu bit, yang sama dengan 1 atau 0. Kepala dapat mendeteksi magnetisme dari setiap porsi, sehingga "membaca" informasi darinya. Kepala yang sama yang dapat "membaca" data dapat juga "menulis" data, dengan mengubah magnetisasi dari bit pada piring.



SSD (Solid State Drive) adalah tipe hard drive yang lebih baru. SSD telah menjadi format yang disukai untuk hard drive internal laptop canggih, dan semua smartphone serta tablet juga menggunakan bentuk dari SSD. Solid State Drive memakai memori flash, yang juga digunakan dalam USB flash drive dan kartu memori untuk kamera digital. Tidak ada magnet yang terlibat di sini, SSD memakai semikonduktor yang menyimpan data dengan mengubah status kelistrikan dari triliunan sirkuit yang terkandung di dalam SSD. Karena tidak memiliki bagian yang bergerak, SSD tidak hanya bekerja lebih cepat (karena tidak perlu menunggu cakram berputar dan kepala untuk mengumpulkan informasi), selain itu SSD juga lebih awet daripada HDD.




Floppy Disk merupakan perangkat keras pada komputer yang berfungsi sebagai alat pembaca dan penyimpan data dari disket. Pada dasarnya floppy disk digunakan sebagai alat untuk membaca disket sebagai tempat menulis dan menyimpan data serta menjalankan sistem operasi dan aplikasi. Jenisnya terdiri dari 5.1/4 inci (ukuran besar) = 360-720 kb dan 3.1/5 inci (ukuran kecil) = 1,4 Mb. Floppy Disk berfungsi untuk menyimpan data dengan memory terbatas yang hanya mencapai 1.44 Mb saja. Data yang di simpan juga dapat di akses ke komputer lain bertujuan untuk mengangut data di dalam Floppy Disk untuk kemudian dapat di akses isinya.




C.  Opini tentang Perbandingan Penyimpanan Internal pada Handphone Android dan iOS

    Penyimpanan internal(RAM) pada iOS hanya tersedia untuk berbagai macam produk buatan Apple saja seperti iPhone, iPad dan iPod Touch, tidak mengherankan bila kemudian berdampak pada kinerjanya yang lebih cepat dan stabil dibandingkan dengan Android. Proses optimalisasi antara hardware dan sistem operasi iOS dilakukan dengan baik sehingga menghasilkan kinerja yang stabil dan optimal. Berbeda dengan Android yang dibuat oleh Google namun digunakan oleh berbagai macam perangkat atau smartphone yang bukan buatan Google, alhasil tentunya antara hardware dan OS tidak dapat bekerja secara optimal yang berdampak pada kinerja yang kurang cepat dan stabil dibandingkan iOS.






Komentar

Postingan Populer